Kami
adalah generasi terakhir yang masih bermain di halaman rumah yg luas.
Kami berlari dan bersembunyi penuh canda-tawa dan persahabatan.
Main
Petak Umpet, Boy-boynan, gobag sodor, Lompat tali, Masak-masakan,
sobyong, jamuran, putri putri Melati tanpa peringatan dari Bpk Ibu.
Kami bisa memanfaatkan gelang karet, isi sawo, kulit jeruk, batre bekas,
sogok telik mjd permainan yg mengasyikkan.Kami yg tiap melihat pesawat
terbang langsung teriak minta uang.
Kami generasi yang
ngantri di wartel dari jam 5 pagi, berkirim surat dan menanti surat
balasan dg penuh rasa rindu. Tiap sore kami menunggu cerita radio Brama
Kumbara, berkirim salam lewat penyiar radio. Kamilah generasi yang SD
nya merasakan papan tulis berwarna hitam, masih pakai pensil dan rautan
yang ada kaca di salah satunya. Kamilah generasi yg SMP dan SMA nya
masih pakai papan tulis hitam dan kapur putih.
Generasi
yang meja sekolahnya penuh dengan coretan kejujuran kami melalui
tulisan Tipe-X putih, generasi yang sering mencuri pandang teman sekolah
yang kita naksir, kirim salam buat dia lewat temannya dan menyelipkan
surat cinta di laci mejanya.
Kami adalah generasi yang
merasakan awal mula teknologi gadget komunikasi seperti pager, Komputer
Pentium jangkrik 486 dan betapa canggihnya Pentium 1 66Mhz. Kami
generasi yang sangat bangga kalau memegang Disket kapasitas 1.44Mb dan
paham sedikit perintah Dos dengan mengetik copy, del, md, dir/w/p. Kami
adalah generasi yang memakai MIRC untuk chatting dan Searching memakai
Yahoo. Generasi bahagia yang pertama mengenal Nintendo, Game wot yg blm
berwarna.
Generasi
kamilah yang merekam lagu dari siaran radio ke pita kaset tape, yang
menulis lirik dengan cara play-pause-rewind, dan memanfaatkan pensil utk
menggulung pita kaset ya macet, kirim kirim salam ama temen2 lewat
siaran radio saling sindir dan bla bla bla, generasi penikmat awal
Walkman dan mengenal apa itu Laserdisc, VHS. Kamilah generasi layar
tancap Misbar yang merupakan cikal bakal bioskop Twenty One.
Kami
tumbuh diantara para legenda cinta spt kla Project, dewa 19, padi,
masih tak malu menyanyikan lagu Sheila on7, dan selalu tanpa sadar ikut
bersenandung ketika mendengar lagu: mungkin aku bukan pujangga, yg
pandai merangkai kata.
Kami generasi bersepatu Warior dan rela nyeker berangkat sekolah tanpa sepatu kalau sedang hujan. Cupu tapi bukan Madesu.
Kami
adalah generasi yang bebas, bebas bermotor tanpa helm, yang punya
sepeda, sepedanya disewain 200 rupiah /jam,bebas dari sakit leher krn
kebanyakan melihat ponsel, bebas manjat tembok stadion, bebas mandi
dikali disungai dll, bebas manggil teman sekolah dengan nama bapaknya.
Bebas bertanggung jawab.
Sebagai
anak bangsa Indonesia, Kami hafal Pancasila, Nyanyian Indonesia Raya,
maju tak gentar, Teks proklamasi, Sumpah Pemuda, Nama nama para Menteri
kabinet pembangunan IV dan Dasadharma Pramuka dan Nama nama seluruh
provinsi di Indonesia.
Kini disaat kalian sedang sibuk2nya
belajar dengan kurikulum mu yg njelimet, kami asik2an mengatur waktu
untuk selalu bisa ngumpul reunian dg generasi kami.
Betapa
bahagianya generasi kami. Maaf adik2… kalian belajar yg keras ya untuk
mendapatkan kebahagian cara kalian sendiri… Salam sayang dari kami.
di: All Of Cinta
di: All Of Cinta