Perselingkuhan
seperti bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah hubungan cinta.
Lebih memprihatinkan lagi, demam perselingkuhan menjadi tren di semua
kalangan. Dari warga biasa, pejabat pemerintahan, hingga kalangan
selebritas.
Penyebab
perselingkuhan beragam. Dari mulai rasa bosan terhadap pasangan, sampai
rasa iseng karena ingin suasana baru. Namun, apa pun alasannya,
perselingkuhan tidaklah diperbolehkan agama. Selain itu, perselingkuhan
akan membuat beberapa pihak merasa dirugikan. Terutama pasangan sah
Anda.
Setiap pasangan suami istri menginginkan rumah tangganya langgeng dan berlangsung terus sampai tua atau maut hadir memisahkan, setiap pasangan yang mengikrarkan akad pernikahan pasti menanamkan tekad tersebut, maka dalam batas-batas tertentu tidak keliru kalau ada yang berkata, menikah sekali seumur hidup, sebagai ungkapan tekad mempertahankannya sekuat daya dan upaya agar ia tidak bubar di tengah jalan. Akan tetapi dalam perjalanannya pernikahan bukanlah tanpa tantangan dan rintangan.
Pemicu tertinggi dan nomor wahid bagi karamnya perahu perkawinan adalah ketika pasangan ‘melirik’ orang lain, tatkala pasangan termakan kata-kata, ‘rumput tetangga lebih hijau’. Karena lebih hijau ia lebih sedap dipandang dan lebih menyejukkan mata. Kata-kata dari orang-orang yang hatinya dibalut dengan penyakit syahwat yang kotor. Inilah selingkuh yang dalam kamus agama Islam dikenal dengan zina. Anda mungkin berkata, kami tidak melakukan, kami tidak berbuat, kami hanya sekedar tertarik, saling pandang, berbicara, curhat, kami sekedar berteman akrab, jalan bareng, makan bareng, saling mengunjungi, saling bergurau dan bercerita, saling…. Dan seterusnya. Kepada Anda saya katakan, jika Anda telah bersuami atau beristri maka itulah selingkuh. Cobalah renungkan hadits Nabi saw berikut ini.
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيْبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَمَحَالَةَ، فَالعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ، وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الإِسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الكَلاَمُ، وَاليَدُ زِنَاهَا البَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الخُطَا، وَالقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ .
“Dicatat atas Bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia mendapatkanya tidak mungkin tidak, maka dua mata zinanya adalah memandang, dua telinga zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, dua kaki zinanya adalah melangkah, dan hati menginginkan dan mendambakan, hal itu dibenarkan oleh kemaluan atau didustakannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
Jadi Kenapa Selingkuh Itu Tidak Jauh Dari Zinah? jawabannya baca lagi dari atas kalau masih belum mengerti jawabannya.
Karena telah terbukti bahwa selingkuh yang sama dengan zina merupakan kapak terbesar yang merobohkan dan meruntuhkan bangunan rumah tangga, hal itu karena siapapun yang masih memiliki fitrah yang lurus pasti menolak dan melepehnya. Suami manapun yang berfitrah lurus ketika ditanya, Apakah kamu rela istrimu berzina? Jawabannya bisa dipastikan, hal yang sama pada istri, jika dia ditanya dengan pertanyaan yang sama niscaya jawabannya pastilah sama. Lebih dari itu fitrah yang lurus juga akan menolak ketika misalnya ia dijodohkan dan disandingkan dengan pelaku dosa ini.
Karena selingkuh alias zina merupakan penghancur rumah tangga dalam urutan teratas maka Islam mengharamkannya demi menjaga kelangsungan dan keberadaannya termasuk perantara-perantara dan wasilah-wasilahnya.
Firman Allah, “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra`: 32).
Selingkuh alias berzina adalah penyakit kotor dan kanker ganas yang merobohkan tatanan mulia masyarakat yaitu pernikahan, berapa banyak rumah tangga berantakan, berapa banyak istri yang menuntut talak, berapa banyak suami yang menceraikan, berapa kali bapak hakim di pengadilan agama mengetok palu talak, berapa banyak anak-anak terpisah dari pengasuhan bapak ibunya, berapa banyak hubungan baik yang terjalin di antara keluarga suami dengan keluarga istri terputus dan berbalik menjadi hubungan buruk, biang kerok dan kambing hitam terbesar dalam semua itu adalah penyakit ini.
Termasuk dalam hal ini jika seorang wanita berdandan atau berparfum bukan untuk suaminya akan tetapi demi orang lain, agar orang-orang melihatnya cantik dan mencium bau harum parfumnya, perbuatan wanita seperti ini dilarang, ia tergolong zina.
Selingkuh adalah berzina tingkat tinggi karena kata selingkuh dalam penggunaan sehari-hari diperuntukkan bagi orang yang berzina sementara dia bersuami atau beristri, dalam kamus fikih Islam dikenal dengan istilah zina muhshan, yaitu zina yang dilakukan oleh orang yang menikah atau pernah menikah dengan sah dan dia sudah merasakan madu pernikahan. Zina ini adalah zina tingkat tinggi karena hukumannya memang berat yaitu rajam dengan batu sampai mati, berbeda dengan zina yang lebih rendah yang dilakukan oleh para bujangan atau gadis, di mana hukumannya adalah dera 100 kali plus pengasingan dari daerahnya selama satu tahun.
Selingkuh lebih berat karena pelaku telah memiliki dan mendapatkan yang halal, akan tetapi jiwa yang kotor belum merasa kenyang kecuali dengan menambah dari yang haram, maka hukuman yang sesuai dengan perbuatannya adalah hukuman mati dengan cara di atas karena kehidupannya hanya akan merusak dan menghancurkan masyarakat khususnya rumah tangga orang. Dan anggota tubuh yang terjangkit kanker stadium tinggi jika tidak mampu ditangani, maka tidak ada kata lain selain amputasi, sebab jika dibiarkan, ia akan memakan anggota yang lain.
Kata terakhir, keluarga adalah salah satu nikmat besar lagi mulia dari Allah, ia harus disyukuri dengan menjaganya, selingkuh berarti mengkufuri nikmat yang satu ini dan Allah telah berfirman, “Dan jika kamu kufur terhadap nikmatKu niscaya azabKu sangat pedih.” (Ibrahim: 7). Wallahu a'lam.
Status facebook admin All Of Cinta tadi pagi: Bahagia itu sederhana, temukan jalan pulang menuju keluarga tersayang... (jangan sampai tersesat dalam perselingkuhan kalau ingin bahagia)